Menngenal gurunya para ulama SYAIKH HASAN MUHAMMAD ALMASYSYATH (1317-1399 H) - AL QOLAM - KMNTB MEDIA
Headlines News :
Home » , » Menngenal gurunya para ulama SYAIKH HASAN MUHAMMAD ALMASYSYATH (1317-1399 H)

Menngenal gurunya para ulama SYAIKH HASAN MUHAMMAD ALMASYSYATH (1317-1399 H)

Written By Unknown on Thursday, September 19, 2013 | 5:52 AM

Menngenal gurunya para ulama
SYAIKH HASAN MUHAMMAD ALMASYSYATH (1317-1399 H)
Oleh: M khairul faridi, Lc.

Syaikh muhammad bin hasan bin muhammad almasysyath alfaqih, almuhadits alusuly yang bergelar "syaikhul ulama" (gurunya para ulama). Lahir di makkah almukarramah tanggal 3 sawwal  1317 h.

Nasab beliau adalah dari keturunan keluarga almasysyath yang telah lahir dari keluarga ini ulama-ulama besar seperti syaikh abdul qodir almasysyath, sayiakh muhammad bin abbas almasysyath (ayah beliau), syaikh ahmad almasysyath salah seorang ulama terkemuka abat 13 hijriyya yang biografinya terabadikan dalam kitab "nihayatu khazanil adab" yang di terbitkan di percetakan bulaq-mesir tahun 1299 h.

Menuntut ilmu

Syaikh hasan almasysyath pertama-tama belajar pada orang tuanya, semangat dan perhatian orang tua beliau sehingga menjadikan beliau sebagi seorang ulama besar pada zamannya, beliau bercerita tentang dirinya dalam beberapa lembar catatan pribadi baliau yang telah di bukukan oleh beberapa muridnya.

((aku hidup dan besar dalam pengawasan orang tauaku yang merupakan pemimpin darikeluarga kami "keluaga almasysyath". Sampai aku berumur 9 tahun. Kemudian ayahku mengirim ku ke salah satu kuttab  di daerah kami untuk belajar tajwid alqur'an, menghitung , membaca dan  menulis.

Kemudian ayahku memesukkan ku di madrasah saulatiyyah pada tahun 1329 h, untuk mendalami ilmu agama, berkhidmat pada guru dan ulama yang mgajar di dalamnya, sebuah madrasah yang didirikan oleh seorang da'I yang soleh lagi bertaqwa yaitu syaikh Rahmatullah bin khalil alhindy addahlawy pada tahun 1292 h)) .

Syaikh hasan alamsysyath selama di madrasah saulatiyyah belajar sangat tekun dengan memfokuskan diri pada bidang bahasa seperti nahwu, sorof , balagoh dan adab . Kemudian pindah ke dasar-dasar cabang ilmu yang lain seperti fiqih, hdits, ulumul hadits, tafsir dan lainnya. dan diantara kelebihan beliau dalah berusaha menghafal di luar kepala semua matan yang di pelajarinya sehingga para guru di saulatiyyah mempercayayinya sebagai asisten dan di tugaskan untuk mengajar murid-murid yang lain ketika guru berhalangan.

Selama belajar di saulatiyyah dan keliling mencari guru dan belajar padanya di mekkah, syaikh hasan almasysth merasa tidak puas hati sehingga beliau memutuskan untuk musafir kenegara luar hijaz seperti mesir dan sudan.

Pada tahun 1364 h. beliau musafir ke Negara sudan untuk memenuhi panggilan seorang yang sangat cinta kepada ulama yaitu syaikh sayyed ali mairginy dan bermukim di sudan selama 5 bulan  dan tinggal di kahtoum (tempat tinggal penulis sekarang). Selama disudan selain memberi kuliah umum dan pengajian pada masyarakat beliau juga mnyibukkan diri dengan menemui ulama-ulama besar sudan pada waktu itu untuk belajar dan mengambil sanad serta ijazah kepada mereka.

Kemudian setelah 5 bulan disudan beliau melanjutkan perjalanan musafirnya ke Negara Mesir untuk belajar dan mengajar serta mencari sanad dan ijazah pada ulama besar mesir, pada kesempatan itu syaikh hasan almasysth berjumpa dengan imam zahid alkautsary seorang pemimpin ulama dinasti utsmaniyyah yang bergelar iamam asy'ary pada zaman akhir karena luas ilmu pengetahuannya, juga berjumpa dengan syaikh salamah alquda'ie, syaikh Muhammad alkhadr Husain, syaikh Mustafa hamamy bahkan syaikh hasan almasysyath mengaku telah menjumpai syaikh albajury dan mengambil sanad kepada beliau waktu itu .

Selain ke mesir dan sudan syaikh hasan alamsysyath juga rihlah ke syam dan libanon kemudian kembali ke mesir pada tahun 1377 h. ketika ke libanon bertemu dan mengambil sanad kepada syaikh Muhammad al araby al azuzy (mufti agung bairut), sedangkan di syam bertemu dan mengambil sanad kepada syaikh abdul aziz uyun assud mufti hamas (syiria), kemudian bertemu syaikh abdul Fattah abu guddah, syaikh soleh alfarfur dan lainnya. kemudian setelah beberapa lama di syiria beliau kembali lagi ke mesir selama kurang lebih satu bulan dan kemudian kembali ke Negara kelahirannya mekkah alamukarramah dengan membawa beberapa kitab yang penting dan jarang di temui di tempat lain.

Guru-guru beliau dalam riwayat dan sanad

Adapun guru-guru beliau sangatlah banyak, beliau meriwayatkan dan mengambil sanad kepada ulama besar zamannya. Sanad aly (tinggi) beliau dapatkan dari beberapa ulama sepuh seperti sayaikh al-bajury dan syaikh sayyid ahmad zaini dalan. Sedangkan sanad nazil (rendah) beliau telah meriwayatkan dari ratusan ulama dan 53 di antaranya di sebutkan dalam kitabnya "tsabat alkabir" dan selain itu juga di jelaskan dalam kitabnya "al-irsyad bizikri ba'di  maa ly minal ijazati wal isnad".

Sayiakh hasan almasysyath memilki bebrapa guru besar yang istimewa di hatinya dan menjadi rujukan dalam setiap perkara dimana mereka sangat berpengaruh dalam ilmu dan keperibadian beliau, selalu di sebut dan di sanjung dalam majlis-majlisnya . Di antaranya adalah syaikh Abdurrahman al-dahhan, beliau dalam kitab "alirsyad" menuturkan : ((saya selalu mngikuti dan mendengar pengajian guru kami tercinta dan penuh berkah syaikh Abdurrahman al-dahhan  kitab sohih muslim, dalam pelajarannya beliau menjelaskan dengan baik dan menceritakan ketinggian dan kebaikan salafussoleh, dan aku sangat gembira karena selalu di tujuk sebagai muqri' (pembaca) kitab soheh muslim, kebahagiaan itu tidak dapatku ungkapkan dengan kata-kata. Begitu juga dengan kitab-kitab yang lain)) .

Kemudian guru yang paling berpengaruh adalah syaikh Habibullah al-sanqity bin ma'yaby (1364 h). beliau bertemu denganhya di mesir, syaikh hasan almasyath bercerita tentang gurunya yang satu ini.

((…aku membaca padanya banyak kitab dan memberikan ijazah serta sanadnya kepada ku, aku telah membaca padanya kitab Nazam thalaat al anwar dan nazam maraqy assuud, keduanya di karang oleh sayyid Abdullah bin Ibrahim alalawy, dan mengijazahkannya kepadaku dengan sanad yang bersambung kepada pengarang kitab tersebut, aku juga membaca padanya kitab nazam addalil assalik ila muwatta' iamam malik, dan kitab sohih albukhari serta kitab-kitab lainnya…)) .

Dari s syaikh Habibullah al-sanqity inilah beliau menerima ijazah semua sanad yang dimilikinya. Di antara kitab yang paling penting adalah kitab "fihris alfaharis" yang di terima langsung oleh syaikh Habibullah al-sanqity dari gurunya syaikh alhafiz Abdul hay alkitany dan kitab tersebut di susun atas pemintaan syaikh Habibullah al-sanqity sendiri. Namun lebih dari itu ternyata syaikh Hasan almasystah juga meriwayatkannya langsung kepada syaikh abdul hay alkittany, dalam kitabnya "atsbat alkabir" halaman 171-178 tertera sanad dan ijazanya yang di teriama ketika syaikh abdul hay alkittany melaksanakan haji pada tahun 1350 h.

Kitab "fihris al-faharis" adalah kitab yang mengumpulkan sanad pengarangnya kepada 1200 kitab yang terdiri dari kitab Tsabat, ma'ajim dan masyikhot di seluruh dunia . Alhamdulillah kitab ini telah penulis terima sanad dan ijazahnya dari syaikhina Dr. Aly jum'ah (mufti besar-mesir) dari guru beliau syaikh al-hafiz attijany dari imam abdul hay bin muhammd  bin abdul kabir alkitany alfasy (pemilik kitab), walillahil hamd.

dalam kitab atsbat alkabir halaman 143-149 syaikh hasan almasysyath  menjelaskan bahwa beliau juga menerima dari syaikh Habibullah assanqity kitab-kitab AtSbat lainnya sperti alminahul badiyyah fi asanid aliyyah (sayikh alfasy), uqul allaaly fi asanid al awaly (inbu abidin), qotfu atstumar (sayikh soleh al umari), alhadil murid lituruqil asanid (syaikh yusuf annabhani) yang di dalamnya sanad kepada 40 kitab atsbat, dan lainnya. kemudian pada halaman 144 beliau menjelaskan sanad belaiu dengan ijazah ammah kepada kitab-kiab hizib, award, azkar, asrar ulama al-abror.

Murid-murid beliau

Adapun murid beliau sangatalah banyak dan semua menjadi ulama, itulah sebabnya beliau di beri gelar "syaikhul ulama" (gurunya para ulama) karena keberhasilannya mengeluarkan ulama, baik dari Negara arab maupun di luar arab, di antara murid beliau yang paling berkesan dan paling jelas tingkat keilmuannya adalah sebagai berikut:
1. Almagfurlahu maulana asysyaikh TGKH.M.Zainuddin abdul majid al-fansyaury al-ampenany, pendiri organisasi NW dan tarekat hizib nahdlatul wathan. Merupakan murid yang paling dekat dan paling disayangi.
2. Al arif billah syaikh solih alja'fary (mesir), imam jami' al-Azhar, pendiri tarekat alja'fariyyah Almuhammadiyyah. Dalam kitab sanadnya yang berjudul "aljawahir alqowaly fi asanid iamam alazhary asysaikh soleh alja'fary" dalam mukaddimahnya menyebutkan bahwa beliau melajar dan mengambil sanad dari syaikh hasan Muhammad almasysth.Tarekat al-ja'fariyyah hampir sama denga organisasi NW. kalo NW memiliki madarsah dimana-man maka tarekat al-ja'fariyyah memilki masjid dimana-mana.
3. Almutafannin almusnid asysaikh Muhammad yasin bin isa alfadany, Menjadi rujukan ulama dalam bidang sanad dan riwayat pada zamannya sehingga beliau bergelar "al-mutafannin" (yang menguasai segala bidang), alfaqih alusuly, dan lainnya. guru kami maulan asysyaikh Dr. aly jum'ah (mufti agung –mesir) mengungkapkan dalam mukaddimah kitab "tuhfatul murid ala jawharat attauhid" bahwa syaikh yasin alfadany adalah "musnidul alam" (orang yang memiliki sanad terbanyak di dunia).
4. Asysyaikh prof.Dr. sayyid  muhammd alawy almaliky, pengarang kitab "mafahim yajibu an tusahhah" yang bergelar "khadimussunnah bibaladil haram" seorang pakar dalam bidang hadits dan menjadi rujukan dalam fatwa-fatwanya. Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Karaya-karaya beliau.

Disamping mengajar di masjidil haram dan madrasah assaulatiyyah beliau juga termasuk sangat produktif dalam menulis kitab, dimna kitab-kitab yang beliau susun dalam berbagai disiplin ilmmu pengetahuan mulai dari fiqih, hadits, ulumul hadits, ilmu sanad, syarah, dan ta'liq dan lainnya. di antara karya beliau yang paling terkenal adalah:
1. Aljawahir atstsaminah min adillati alimil madinah dalam ilmu (usul fiqh mazhab maliki), di karang tahun 1341 h.
2. Inarat adduja fi magazy khairil wara, sayarah dari kitab manzumatul magazi yang di karang oleh imam ahmad bin muhammad albadawi assanqity. Selsai di karang tahun 1360 h.
3. Raful astar an mahya almukhaddarat talat al anwar, dalam ilmu mustalahul hadits dikarang tahun 1349 h.
4. Attaqrirat aststsaniyyah fi syarhi manzumat albayquniyyah, dalam ilmu mustalaahul hadits, dikarang tahun 1350 h.
5. Attuhfat aststaniyyah fi ahwal alwaratsatil arbainiyyah, dalam ilmu faraidh, di  karang tahun 1346 h. kitab inilah inilah yang menjadi cikal bakal kitab nazam nahdatuzzainiyyah dan syarah nya tuhfatul ampenaniyyah, keduanya oleh syaikh zainuddin abdul majid .
6. Is'af ahlil iman biwazaif syahri ramadhan, di karang tahun 1355 h.
7. Is'af ahlil islam biwazaif alhaj ila baitil haram, dikarang tahun 1379 h.
8. Albahjatuststaniyyah fi syarhil kharidah, syarah nazam imam dardiry dalamm ilmu tawhid, di karang tahun 1386 h.
9. Al arbauna haditsan fi abwabin syatta fi attargib wa attarhib, kumpulan 40 hadits yang menjelaskan tentang targib dan tarhib, di karang tahun 1397 h.
10. Nasaih addiniyyah wa wasaya amah, kumpulan nasehat-nasehat belaiu, dikarang tahun 1398 h.
11. Bugyatul musytarsyidin fi tarjimat aimmatil mujtahidin, kumpulan sejarah dan biografi empat imam mazhab, dikarang tahun 1383 h.
12. Alhudud albahiyyah fi qawaid almantiqiyyah.
13. Alirsyad bizikri ba'di maa lii minal ijazati wal isnad, kumpulan sanad dan ijaza beliau dari guru-gurunya, dikarang tahun 1370 h. kemudian setelahnya di susun lagi dan di tambah beberapa sanad dan biografi guru-gurunya dengan judul atsbat alkabir.
14. Ta'liqot asysyarifah al lubbil usul, dalam ilmu usul fiqh.
15. Hukmusysyariah almuhammaiyyah, dikarang tahun 1373 h.
Wafat

Syaikh hasan mumammad almasysyath di akhir ahayatnya  berusaha keras untuk membangaun masjid di samping rumahnya sebagai tempat beribadah dan tempat belajar alqur'an untuk anak-anak yang tinggal di sekitar rumahnya, pada permulaan pembangunan mendapat simpatisan dari beberapa orang dan yang menjadi pimpinan penyelenggara dalam pembangunan tersebut di serahkan kepada anaknya Ahmad bin hasan almasysyath.

Dan tepat pada tahun 1367 h masjid tersebut sudah bisa di pakai untuk melaksanakan solat dan kegiatan ibadah lainnya, seperti solat teraweh berjammah, dan mengajar hadits serta menerima murid-murid beliau yang mengambil sanad kepada beliau, kegiatan it uterus berlanjut sampai pada suatu ketika beliau mendadak sakit sehingga dengan segera di larikan ke rumah sakit Ahmad zahir, menurut keterangan dokter beliau terserang penyakit yang merusak bagian saraf pada otaknya.

 Keadan tersebut terus berlanjut dan membuat murid-muridnya tidak bisa menziarahinya kecuali beberapa orang terdekatnya hingga tepat pada hari rabu tanggal  7  syawwal 1399 H beliau kembali kerahmat Allah swt. Dan di makamkan di perkuburan ma'la.

Berita kewafatan beliau segera tersebar keseluruh makkah bahkan keluar negeri, yang membuat sedih semua keluarga, dan murid-muridnya di barbagai tempat. Kesedihan tersebut yang paling di rasakan oleh selain keluarganya adalah murid kesayangan beliau yaitu syaikh zainuddin abdul majid. dalam salah satu surat yang dikirimkan oleh  TGKH.M.Zainuddin abdul majid kepada pentahkik kitab "al jawahir atstsaminah" kemudian di abadikan dalam mukaddimah kitab tersebut pada halaman 72 mengatakan
.
وأما مدى الحزن العميق الذي تركه بين أبنائه الطلاب في أقصى الشرق والغرب فقد عبر عنه بصدق علامة إندونيسيا الشيخ محمد زين الدين عبد المجيد في طياط خطابه السابق بقوله:
((...أما أخوكم الفقير الضعيف فلا يستطيع أن يسطر شيئا لشدة ما انتابه وأذهله برحيل إمامنا الفقيد، إمام الكل في الكل في آن كان المحبون المخلصون، والمجاهدون المرابطون، لفي احتياج إلى درر إرششاداته، وغرر توجيهاته الحسنية، والله يعلم أنه إذا أراد أن يمسك القلم للكتابة فاضت عيون الدموع ، ودموع العيون....
هذا والآن إمامنا العطوف العارف  عند ربه تغمده الله برحمته ، فمن ذا الذي ينوب منابه، ومن ذا الذي يوازيه في حسن التربية وتمام الشفقة والإخلاص لطلبته، ولمحبه ولأمة أجمع، إن الله على كل شيء قدير ))
Artinya:
Adapun kepiluan yang dalam yang membekas dalam diri murid-muridnya, baik di timur maupun barat, maka telah di gambarkan oleh tokoh ulama Indonesia Asysyaikh Muhammad zainuddin abdul majid, yang di tuangkan dalam surat yang (kami terima) tadi, beliau mengatakan:

(( …dan adapun saudaramu ini (syaikh zainuddin), tidak mampu melakukan sesuatu karena kuatanya perasaan pilu, yang di akibatkan wafAtnya imam kami tercinta, beliau adalah imam dari semua imam, yang tercinta dan ikhlas, seorang mujahid yang gigih, seungguh (kami) masih sangat membutuhkan mutiara-mutiara nasehat dan petunjuknya yang mulia, dan Allah maha mengetahuI bahwa diri ini disetiap ingin mengambil pena untuk menulis, airmatapun menetes dan menangis…
Sekarang imam kita telah berada di sisi Tuhannya, semoga Allah memberi rahmat padanya, tapi siapa yang akan menggantikan kedudukannya, siapa yang mampu mewarisi kesempurnaannya dalam memberi pendidikan, ketinggian rasa kasih sayang dan ikhlasnya terhadap murid-muridnya, para pencintanya dan ummat sekalian…sesungguhnya Allah maha kuasa atas segala sesuatu…)).




Share this article :

2 comments:

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AL QOLAM - KMNTB MEDIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger