BERHENTILAH MENJADI GELAS - AL QOLAM - KMNTB MEDIA
Headlines News :
Home » » BERHENTILAH MENJADI GELAS

BERHENTILAH MENJADI GELAS

Written By Unknown on Sunday, October 6, 2013 | 12:00 AM

BERHENTILAH MENJADI GELAS


Seorang Guru Sufi mendatangi  seorang Muridnya,  ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung:
kenapa kau selalu murung nak….? Bukankah banyak hal indah didunia ini,kemana wajah bersyukurmu?
Sang Guru bertanya.
Guru …belakangan ini hidup saya penuh masalah,sulit bagi saya untuk tersenyum, masalah datang seperti tak ada  habisnya jawab Sang Murid Muda.
Sang guru terkekeh-kekek,Nak…! Ambil segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari,biar kuperbaiki suasana hatimu itu.
Simuridpun beranjak pelan tampak semangat,ia laksanakan permintaan gurunya itu,lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimna yang diminta,coba ambil segegam garam dan masukan kegelas air itu,kata sang guru.setelah itu  coba kau minum airnya sedikit,simuridpun melakukannya ,wajahnya kini meringis karena meminum air asin,bagimana rasanya Tanya sang guru.
Asin dan perutku jadi mual,jawab sik murid dengan wajah yang masih meringis ,Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang beringis keasinan.
Sekarang kau ikut aku,Sang Guru membawa Muridnya kedanau didekat tempat mereka.ambil garam yang tersisa dan tebarkan kedanau.simurid menebarkan segegam garam yang terisisa kedanau tampa berbicara,rasa asin dimulutnya belum hilang,ia ingin meludahkan rasa asin dari dimulutnya, tapi tak dilakukannya,rasanya tak sopan meludah didepan Mursyid,begitu pikirnya
Sekarang coba kau minum air danau itu,kata Sang Guru sambil mencari batu yang datar untuk tempat didudukinya tepat dipinggir danau.
Simurid melangkupkan kedua tangannya mengambil air danau,membawa kemulutnya,lalu meneguknya,ketika air danau yang dingin dan segar mengalir ditenggorokanya, Sang Guru bertanya kepadanya,bagaimana rasanya? .segar….segar  sekali kata sang Murid mengelap bibir dengan punggung tanganya,tentu saja danau ini berasal dari aliran sumber air diatas sana,dan airnya mengalir menjadi sungai kecil dibawah,dan sudah pasti air danau ini menghilangkan rasa asin yang terisisa dimulutnya,terasakah rasa  garam yang kau tebarkan tadi,tidak sama sekali,kata simurid sambil mengambil air dan meminumnya lagi,Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya ,membiarkan  muridnya meminum air danau sampai puas,nak kata Sang Guru setelah Muridnya selesai minum.segala masalah dalam hidup itu seperti segegam garam tidak kurang tidak lebih,hanya segegam garam,banyaknya masalah dari penderitaan  yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah  ditentukan oleh Allah,sesuai untuk dirimu ,jumlahnya tetap ,segitu-gitu saja tidak berkurang tidak bertambah,setiap  manusia yang lahir kedunia inipun demikian,tidak ada satupun manusia walaupun seorang Nabi yang bebas dari penderitaan dan masalah ,si murid terdiam mendengarkan,tapi Nak….!rasa asin dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari  besarnya kolbu yang menampungnya,jadi nak supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, jadikan kolbu dalam adamu itu sebesar danau.karena allah tidak mungkin membebani hambanya diluar batasan kemampuanya..
Dari cerita Sang Guru Sufi tersebut,kita bisa mengambil banyak pelajaran dan ibrah darinya,karena kita diajarkan didalam hidup ini untuk lapang dada,bijaksana dan arip didalam menyikapi masalah-masalah yang menimpa kita,baik barupa penderitaan ataupun berupa kesenangan.kita diajarkan didalam hidup obyektip didalam menilai penomena yang terjadi disekitar kita,karena Allah telah  menentukan semua qada’ dan qadarnya,jadi dalam menyikapi hidup kita jangan panik,stress dan pesimis ketika Allah memberikan musibah yang tidak kita inginkan,karena mustahil Allah menimpakan kesulitan tampa ada jalan keluarnya,yakinlah wahai saudara-saudaraku setiap ada kesulitan pasti ada jalan keluarnya ,karena Allah tidak membebani hambanya diluar batas kemampuannya .
Ketahuilah ketidak-damaian hati kita ,terutama bersumber dari tidak utuhnya pengertian  bahwa kita sedang tumbuh melalui kesulitan ,tapi,kita lebih peka mengenali kesulitan dari pada kemudahan kita lebih cepat mengeluh daripada mensyukuri datangnya jalan menuju kemudahan ,datangnya kesulitan adalah perintah untuk menemukan kemudahan.
jadi ketika musibah menimpa kita, nikmati aja,karena tampa dinikmatipun tetap akan tertimpa juga,dan tampa tersenyumpun  musibah akan mendatangi kita,jadi tersenyumlah ketika musibah menimpa kita,maksudnya bukan berarti kita senang  ketika musibah  menimpa kita,dan tidak mencari solusinya,itu tidak benar,tapi kita belajar bagaimana menikmatnya,karena semua ujian dan cobaan yang menimpa kita datang dari Allah semata dan juga kita belajar  menjadi orang ridho dan Ikhlas atas qada dan qadarnya.karena semua nikmat atau ujian dari Allah semata ,dan Allah ingin membuktikan iman dan keikhlasan kita ,apa kita ridho dan ikhlas tidak,atas semua ujianya,karena manusia biasanya senang dan bersyukur ketika Allah memberikan kebahagiannya kepadanya,tapi kita ketika musibah  menimpanya, kita berpaling dan menjauh darinya.jadi solusinya  ketika Allah memberikan kita kesengan supaya tidak melampui batas dan lupa daratan dan ketika allah memberikan musibah supaya kita tidak berpaling darinya dan juga supaya hati kita tenang,tentram dan damai ketika cobaan menimpa kita .salah satu caranya bersyukur,ridho,ikhlas ,menikmati, tersenyum dan melihat orang yang lebih menderita dari kita,dan juga ketika kesengan menimpa kita bersikaplah sewajarnya ,maksudnya jangan sampai lupa diri,karena ketahuilah didepanmu ada penderitaan yang akan menimpamu,dan ketika allah mengujimu dengan musibah berupa kesedihan ,maka tersenyumlah dan bersikaplah optimis ,karena didepanmu akan datang kegembiraan .jangan berkeluh kesah,dan pesimis karena semua hal tersebut menambah penderitaan,kesedihanmu dan menghilangan semangat hidup untuk meraih hidup yang lebih baik dari sekarang.maka berusaha dengan sabar  untuk mencari solusinya serta diiringi doa,lalu setelah itu bertawakkal-lah kepada Allah.Yakinlah semua kusulitan ada jalan keluarnya ,jangan bersedih karena  Allah selalu bersama kita.
                                                                                                                                                           By:Khairul

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AL QOLAM - KMNTB MEDIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger