KEKUATAN KULTUR ORGANISASI NW - AL QOLAM - KMNTB MEDIA
Headlines News :
Home » » KEKUATAN KULTUR ORGANISASI NW

KEKUATAN KULTUR ORGANISASI NW

Written By Unknown on Thursday, September 19, 2013 | 7:06 AM

KEKUATAN KULTUR ORGANISASI NW



Kajian tentang perjuangan perpolitikan di Nahdhatul Wathan semakin intens dilakukan oleh para pengamat dan praktisi politik di organisasi NW. Masih hangat diingatan kita ketika organisasi membuat pilihan terlibat aktif dalam ‘gawe negara’ dengan mengusulkan beberapa kader terbaik di dewan. Keputusan ini pun tidak serta merta lahir, melainkan melalui proses musyawarah organisasi yang lama, sehingga memunculkan fatwa Dewan Musytasar untuk berpolitik. Apa yang diputuskan oleh Dewan Musytasar menjadi restu para sesepuh kepada kader terbaik untuk berjuang melalui jalur baru yaitu politik.
Pengalaman organisasi NW untuk terlibat di kancah perpolitikan bukan hal yang baru melainkan terinspirasi dari tokoh utamanya yaitu Maulana Syaikh sendiri. Beliau dalam catatan sejarah terlibat di partai masyumi dan pernah menjadi wakil rakyat dengan beberapa tokoh Nahdhatul Ulama’ lainnya. Keterlibatan Maulana Syaikh dalam perpolitikan ini pun masuk dalam sunnatan hasanah menurut sebagian para kader, sehingga syahwat berpolitik pun terus berkembang dan menyebabkan kebijakan politik sebagai salah satu sarana untuk berdakwah.
1. a.       Memaknai Kekuatan Kultur Organisasi
Kekuatan (streng) merupakan modal organisasi untuk meraih semua hal terkait visi, misi dan targetan organisasi ke depan. Kekuatan organisasi NW terlihat pada dua hal ; struktur dan kultur. Adapun tulisan ini akan mencoba melihat kekuatan organisasi dari sisi kultur karena zona ini teraman untuk mengupas peluang dan kesempatan meraih cita-cita beberapa tahun yang akan datang. Kekuatan struktur terdiri dari sumber daya manusia pilihan yang akan mengelola dan memaneg organisasi untuk menyukseskannya mewujudkan tujuan yang digapai. Adapun kekuatan kultur sebuah keadaan yang diciptakan oleh kebiasaan struktur seperti kebersamaan, keterbukaan dan kompetisi sehat menggapai cita-cita organisasi.
Kekuatan kultur selama ini tidak diragukan sangat terbukti dan teruji membantu eksistensi organisasi di mata jama’ahnya. Terbukti kekuatan ini telah memenangkan beberapa pemilihan di tempat yang berbeda, walaupun yang menjadi pilihan belum di kenal secara dekat oleh jama’ah. Kepercayaan (trust) yang terbangun sejak era pendiri masih menjadi kekuatan yang mengurat berakar di jama’ah, namun belakangan kekuatan ini mulai menurun dikarenakan ketidakmampuan pihak elit organisasi menjaga kepercayaan itu.
1. b.      Kultur yang Mengakar di Masyarakat Nahdhatul Wathan
Ada banyak tradisi baik (sunnatan hasanatan) yang dilakukan Maulana Syaikh dengan murid dan jama’ahnya, baik dalam bentuk pendidikan, sosial dan dakwah. Dalam dunia pendidikan anjuran berdo’a dengan do’a shalawat an-nahdhatain sebelum belajar, membaca do’a pusaka sebelum pulang sekolah. Di bidang sosial, beliau membangun beberapa pasilitas pendidikan dan peribadatan dengan swadaya masyarakat. Kita melihat anjuran melemparkan uang (jumrah fulus) kemudian dikumpulkan untuk pembangunan. Kemudian di bidang dakwah terkait dengan majlis ta’lim yang rutin diadakan oleh komunitas hizib, wiridan dan yasinan atau yang diprakarsai oleh pelajar dan mahasiswa NW yang menyadari kebutuhan bathin jama’ah NW terhadap materi keagamaan.
Adapun kultur yang dimaknakan dengan keadaan yang akrab disebuah tempat seperti membaca hiziban, ngaji luar, wirid khusus, al-barzanzian dan lainnya. Semua bacaan tadi kemudian menjadi salah satu sebab terbentuknya kemunitas di masyarakat yang dikenal dengan jam’ah hizib, wirid dan lain sebagainya. Komunitas inilah sebagai lumbung suara terbesar suksesi pemilihan wakil rakyat dan pemimpin daerah. Kesulitan organisasi NW akan terasa ketika kekompakan, keutuhan dan kesatuan jama’ah tidak lagi menjadi slogan dan jargon NW dalam semua hal. Pada era maulana, tiga kata ‘ kompak, utuh dan bersatu’ selalu menjadi anjuran dan menjadi kekuatan spiritual berjuang.
1. c.       Kunci Meraih Sukses Di Jama’ah NW
Ketika organisasi NW ingin meraih sukses kembali dan mengembalikan citra perpolitikan yang dilakoni NW, maka saatnya kembali memperhatikan kultur organisasi yang hampir terlupakan. Penulis melihat bahwa organisasi ini tidak serius mengurus jama’ahnya, apalagi berbicara kesejahteraan Nahdhiyyin adalah sesuatu yang jauh. Apalagi berbicara program yang intens mengangkat harkat dan martabat organisasi di mata organisasi lain selalu dalam proses. Keterasingan hizib, al-barjanji, gotong royong membangun madrasah dan bahkan krisis kepercayaan jama’ah terhadap oknum tertentu segera menjadi perhatian. Ketika kita bermimpi dengan kesuksesan organisasi di semua bidang, mari benahi organisasi ini dengan memperhatikan kultur yang berkembang di pesantren dan jama’ahnya, sehingga kita tidak akan risau lagi karena jama’ah.
Hidupkan Kultur menggapai Cita-Cita Organisasi NW
Wassalam,

Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. AL QOLAM - KMNTB MEDIA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger